KOMUNIKASI POLITIK TOKOH AGAMA PADA PEMILIHAN KEPALA DESA DI DESA LINGGAINDAH KABUPATEN KUNINGAN
Keywords:
Komunikasi Politik, Tokoh Agama, Pilkades, LinggindahAbstract
Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) di Desa Linggaindah, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan, terdapat kendala atau penghambat mengenai komunikasi politik tokoh agama, sehingga para tokoh agama lebih memilih untuk tidak mengajak masyarakat untuk memilih siapa menghindari pertengkaran. Begitu juga, sikap fanatik masyarakat berlebihan yang mengurangi logika dan pikiran dalam membuat pilihan masyarakat terhadap calon kepala desa. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui komunikasi politik tokoh, faktor yang menjadi pendukung dalam komunikasi politik tokoh agama, dan faktor penghambat dalam komunikasi politik tokoh agama pada Pilkades di Desa Linggaindah. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode kualitatif. Pendekatan penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan, pertama, tokoh agama mendapat informasi Pilkades dari aparat desa, panitia, polisi, dan pimpinan lain, lalu kroscek dengan data di masyarakat. Kedua, pesan politik tokoh agama berisi informasi, ajakan, nasehat, motivasi, dan opini untuk mensukseskan Pilkades yang aman dan damai serta mendorong partisipasi pemilih. Ketiga, saluran komunikasi tokoh agama meliputi khotbah Jumat, ceramah majelis ta’lim, dan media sosial seperti Facebook dan WhatsApp. Faktor pendukung komunikasi politik tokoh agama adalah sumber, alat, dan isi informasi yang tepat, kegiatan ceramah, diskusi, dan target komunikasi yang tepat. Hambatan komunikasi termasuk kurangnya dukungan solidaritas, sikap antipati terhadap Pilkades, perbedaan penerimaan isi komunikasi, informasi hoax, kurangnya pengetahuan tentang Pilkades, dan prasangka keberpihakan terhadap tokoh agama.