HUBUNGAN POLA MAKAN DAN ASUPAN PROTEIN IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BBLR DI PUSKESMAS KADUGEDE

Main Article Content

Filia Alfahmi
Universitas Islam Al-Ihya Kuningan

Tingginya angka kematian bayi di Indonesia yaitu 30 per 1000 kelahiran hidup, membuat Indonesia menempati urutan kelima dengan jumlah BBLR terbanyak di dunia dan kelahiran bayi dengan berat badan lahir rendah diidentifikasi sebagai penyumbang terbesar angka kematian bayi. Tingginya angka kelahiran BBLR di Indonesia salah satunya dikarenakan masih kurangnya asupan gizi yang mencukupi pada janin dan ibu. Berdasarkan hasil PSG Desember 2021, prevalensi kejadian berat bayi lahir rendah cukup tinggi berada pada wilayah kerja Puskesmas Kadugede yaitu 4%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola makan dan asupan protein ibu hamil dengan kejadian berat bayi lahir rendah di wilayah kerja Puskesmas Kadugede tahun 2022. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan case control.Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Kadugede dengan jumlah sampel 63 orang ibu hamil, yang terdiri dari 21 orang ibu hamil yang melahirkan berat bayi lahir rendah (kasus) dan 42 orang ibu hamil yang melahirkankan berat bayi normal (kontrol). Variabel dependen penelitian adalah kejadian berat bayi lahir rendah sedangkan variabel independennya adalah pola makan dan asupan protein. Hasil penelitian didapatkan hubungan yang bermakna antara pola makan (p= 0,003 dan OR 6) dan asupan protein (p=0,002 dan OR 7) dengan kejadian berat bayi lahir rendah pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Kadugede


Keywords: Berat bayi lahir rendah, Pola Makan, Asupan Protein