KEKUATAN TARIK PLYWOOD DARI BAHAN SENGON (ALBIZIA CHINENSIS)
Main Article Content
Kayu merupakan bahan yang dapat digunakan untuk membuat mebel. Ketersediaan kayu dan permintaan pasar yang tidak seimbang menyebabkan perlu adanya rekayasa pembuatan mebel dengan bahan yang lebih efisien. Plywood dari bahan sengon dianggap sebagai material kayu yang lebih efisien karena sebagian kecil dari kayu terbuang. Dalam aplikasi pembuatan mebel, plywood diharapkan memiliki kekuatan tarik yang baik. Oleh karena itu perlu adanya kajian mengenai kekuatan tarik pada plywood dari bahan sengon. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kekuatan tarik plywood dari bahan sengon. Metode yang digunakan untuk mengetahui kekuatan tarik adalah dengan menggunakan uji tarik ASTM WOOD D1037. Proses pengujian dilakukan di di Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (B4T) Bandung. Beban yang diberikan pada sampel plywood adalah 120 - 225 kgF. Hasil uji tarik menunjukkan Nilai kekuatan tarik yang tertinggi adalah plywood dengan ketebalan 6 mm dengan kekuatan tarik 20,5 N/mm2. Sedangkan nilai kekuatan tarik terendah ditunjukkan pada plywood dengan ketebalan 8 mm dengan kekuatan tarik 12,07 N/mm2. Hal ini dimungkinkan terjadi akibat proses pemanasan pada saat hot press tidak menyebar secara homogen pada seluruh luasan permukaan plywood. Penyebaran panas yang tidak homogen menjadikan ikatan kovalen antara polimer pada plywood tidak terjalin sempurna. Oleh karena itu nilai kekuatan tarik pada ketebalan 8 mm lebih rendah dibandingkan ketebalan 4 mm dan 6 mm.